BantulMedia.com – Apa itu Saham? – Halo semuanya. Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas sebuah topik yang sangat populer di kalangan masyarakat yaitu, “Apa itu saham?” Saya akan menjelaskan bagaimana cara kerja saham, apa itu IPO dan dividen, apa itu IHSG, mengapa harga saham naik turun, mengapa orang bisa mendapatkan keuntungan dari saham, dan bagaimana cara membelinya.
Saham Perusahaan yang diperdagangkan secara Publik di Bursa Efek
Dan tentunya saham-saham yang dibahas disini adalah saham-saham perusahaan yang diperdagangkan secara publik di bursa efek Indonesia. Saya pasti akan membahas tentang praktik membeli saham, mendaftarkan saham atau broker, memverifikasi saham, membeli saham IPO, dan lainnya.
Saham Untuk Pemula
Namun untuk pembahasan kali ini, kita hanya akan fokus menjelaskan saham kepada para pemula. Jadi Saham adalah surat berharga yang mendokumentasikan kepemilikan kita atas sebuah perusahaan. Unit banyak dan stok. Satu lot sama dengan 100 saham.
Dan tentu saja bentuknya bukan lagi selembar kertas, tetapi banyak dan lembaran kertas telah direkam secara digital. Saham diterbitkan ketika sebuah perusahaan ingin mengumpulkan modal dari publik Sebuah perusahaan mengambil sejumlah saham dan publik dapat membeli uang yang dikumpulkan, yang digunakan perusahaan dalam bisnisnya.
Baca Juga :
Contoh Saham Untuk Pemula
Saya langsung memberikan contoh saham perusahaan es krim: Campina Pada tahun 2017, Campina go public. Tujuannya agar Campina ingin melunasi utang total 260 miliar saham, pada saat saham dijual dengan harga 330 rupiah per saham, Campina dapat menerima 885 juta saham dari publik, dikalikan dengan 330 rupiah per saham. menjadi sekitar 292 Miliar rupiah.
Pada saat IPO, uang mengalir ke Campina dari publik. Dapat dikatakan bahwa perusahaan yang memegang saham tersebut memiliki sebagian kecil dari perusahaan Campina, dan saham tersebut juga dapat diperjualbelikan oleh publik di pasar modal. Pada transaksi berikutnya, uang itu tidak lagi masuk ke Campina, melainkan ke semua orang yang menjual dan membeli saham.
Contoh Analisa Jual Beli Saham
Saat jual beli antar kotamadya, harga saham Campina bahkan naik hingga lebih dari seribu rupiah per saham. Ini karena setiap orang menilai saham secara berbeda.
Bayangkan jika lebih dari 800.000 orang Indonesia bisa bermain saham untuk saham Campina saja, dan pada saat yang sama mereka bisa memiliki pandangan yang berbeda tentang harga. Beberapa melihat kinerja perusahaan, yang lain melihat harga dan volume penjualan. Share Berdasarkan rumor dan spekulasi, mungkin ada apresiasi.
Contoh Alur Jual Beli Saham
Mungkin ada yang sudah membeli dengan harga lebih murah. Beberapa hanya bermain-main atau berpartisipasi. Dan masih banyak hal yang dapat mempengaruhi harga beli atau jual investor, dan tidak mungkin kita mengetahui semua alasannya.
Namun dari semua contoh di atas, orang yang mengira harga sahamnya akan naik di masa depan akan mencoba membeli sahamnya. Sebaliknya, orang yang merasa harga sahamnya akan turun bisa menjual sahamnya.
Contoh Saham Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Ada yang bersifat jangka pendek, misalnya dalam sehari, atau jangka panjang, misalnya setiap tahun. Dari sini, orang bisa menghasilkan dengan saham. Yaitu dengan membeli suatu saham kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Saya akan memberikan contoh sederhana lainnya menggunakan saham Campina.
Misalnya kita punya 1 juta rupiah dan tidak mendapatkan harga IPO, tapi kemudian kita beli dengan harga 500 rupiah per lembar. Artinya, kita punya 1 juta dibagi 500 rupiah per saham sama dengan 2.000 saham. Dua hari kemudian harga naik menjadi 850 rupiah per lembar. semuanya langsung kita jual, rumusnya 2.000 keping yang tadi kita pegang dikalikan 850 rupiah kita dapat 1 juta 700 rupiah Keuntungannya 1,7 juta dikurangi 1 juta modal = 700.000.
Baca Juga :
Ternyata Bisnis Ikan Hias Bisa Menghasilkan Omset Ratusan Ribu Perhari | Apa Saja Tipsnya ?
Keuntungan atau kerugian
Keuntungan atau kerugian itulah yang disebut dengan capital gain, atau saya menyebutnya perbedaan antara jual beli. Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana kita tahu saham mana yang akan naik di masa depan? Dua analisis yang umum digunakan, yang pertama adalah analisis fundamental dan yang kedua adalah analisis teknikal. Tentu saja, saya tidak akan membahas kedua topik tersebut secara mendetail dalam pembahasan kali ini.
Saya akan mengadakan diskusi lain untuk membahas lebih rinci dan memberikan contoh-contoh praktis. Sederhananya, kami melihat ke analisis fundamental untuk mengetahui nilai sebenarnya perusahaan sekarang dan di masa depan. Hal ini diketahui melalui analisis laporan keuangan perusahaan dan perhitungan faktor eksternal lainnya. .
Prediksi Perkembangan Sebuah Saham
Setelah mengetahui nilai sebenarnya dari sebuah perusahaan dan memprediksi perkembangannya di masa depan, kami membandingkan nilai perusahaan dengan harga sahamnya saat ini dan mencari perusahaan yang sahamnya murah dan bahkan dapat dicap sebagai “harga yang salah” dalam harga. Saham perusahaan bisa jatuh sementara.
Misalnya dari tahun 2013 ke tahun 2015 harga batubara turun, maka saham perusahaan batubara juga turun, meskipun penurunan harga komoditas bersifat sementara, sehingga banyak perusahaan pada saat itu yang harga sahamnya tidak mencerminkan aset atau modal yang sebenarnya. dari perusahaan.
Dengan membeli saham-saham yang tercatat “murah” tapi sebenarnya bagus, diharapkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang sehingga orang lain dapat melihat bahwa harga saham perusahaan tidak boleh semurah itu, maka Apresiasi mereka akan naik dan harga saham akan naik.
Analisis fundamental
Analisis fundamental umumnya digunakan ketika membeli saham untuk investasi, untuk jangka waktu yang lebih lama, misalnya dari 3 bulan hingga holding period lebih dari 5 tahun. Yang kedua adalah analisis teknis.
Dalam analisa teknikal, kita tidak melihat kinerja suatu perusahaan, melainkan pergerakan harga dan volume jual beli suatu saham. Kami menggunakan grafik untuk mencari pola dan tren harga saham.
Hal ini dimungkinkan karena harga saham jangka pendek bergerak berdasarkan penawaran dan permintaan. Jika banyak yang membeli dan tidak ada yang mau menjual, berarti yang ingin membeli harus menawarkan harga yang lebih tinggi.
Pergerakan Harga
Dan ternyata pergerakan harga ini membentuk pola dan trend yang bisa kita pantau. Misalnya dalam analisa teknikal kita akan sering melihat support dan resistance. Resistensi, misalnya, secara sederhana disebut sebagai psikologis tinggi di mana orang siap untuk membeli saham. .
Dan saat harga menembus resistance tersebut, harga naik untuk mencari resistance baru. Jadi, dalam analisa teknikal, harapannya kita bisa membeli saham ini sebelum diincar investor lain. Ini dilakukan dengan membeli saham pada waktu yang tepat, menggunakan resistance sebagai contoh, artinya kita harus membeli ketika harga saham menembus resistance.
Analisis teknikal
Analisis teknikal biasanya digunakan untuk membeli saham untuk tujuan perdagangan sehingga dapat dilakukan secara harian, mingguan atau bulanan untuk jangka pendek. Untuk meringkas analisa teknikal dan fundamental, mungkin bisa disederhanakan seperti ini:
Dalam analisis fundamental, kita mencari barang bagus dengan harga diskon, jadi kita membelinya dengan harga diskon dan mendapatkan keuntungan nanti saat kita menjualnya dengan harga sebenarnya.
Sedangkan dalam analisa teknikal, kita membeli barang yang kita tahu diminati banyak orang. Kita tidak perlu melihat apakah barangnya bagus atau tidak. tidak, yang penting kita beli dulu.
Nanti kalau banyak barang yang dibeli akan menjadi langka dan karena langka harganya akan naik dan kita bisa untung dengan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Selain dari selisih jual beli, kita juga bisa mendapatkan keuntungan dari dividen saham.
Ternyata kami memiliki bagian dari perusahaan, jadi kami berhak atas keuntungan perusahaan. Besarannya ditentukan oleh direksi perusahaan dan disetujui oleh para pemegang saham dalam rapat umum.
Contoh Pembagian Saham
Kita ambil contoh Hexindo yang memutuskan dalam rapat umum pemegang saham 2018 untuk membagikan 80% keuntungannya kepada pemegang saham. Jadi uang yang akan dibagikan adalah sekitar $18 juta, pada 840 juta lembar saham. Artinya 1 saham akan mendapatkan $18 juta dibagi 840 juta saham, yaitu $0,02148 atau rupiah 320,67 per saham.
Jadi, misalnya, jika kita memegang 3.100 saham, maka 3.100 kali 320,67 sama dengan 994.077 rupee. Dividen ini dipotong pajak 10% dan langsung masuk ke rekening saham kami. Lalu apa itu akun share?
Jadi, untuk membeli saham, kita harus mendaftar dulu dengan nama perusahaan sekuritas. Surat berharga ini berfungsi sebagai perantara dalam jual beli saham. Kami akan membuat akun dana investor yang akan menghemat uang kami untuk membeli saham. Ketika kita menjual saham atau menerima dividen. .
Uang secara otomatis mengalir ke rekening dana investor kami dan perusahaan investasi menyediakan situs web dan aplikasi seluler yang dapat kami gunakan untuk membeli dan menjual saham. Setiap transaksi juga dipotong biaya, untuk jual beli total biaya bisa sekitar 0,3% hingga 0,7%.
Memperhatikan Besar Biaya
Jadi ketika memilih sekuritas kita perlu memperhatikan berapa biayanya dan seberapa mudah penggunaan atau situs webnya. Jangan khawatir, di masa depan tentu saya juga akan berdiskusi tentang pendaftaran, serta gambaran umum tentang perusahaan investasi dan aplikasinya.
Saya akan menjelaskan sedikit tentang IHSG. Setiap saham tercatat di Bursa Efek Jakarta. Setiap perusahaan diberi kode 4 huruf, misalnya dari perusahaan yang saya tunjukkan dalam pembahasan ini, Campina memiliki kode CAMP, Hexindo memiliki kode HEXA, dan Indofood memiliki kode INDF. 600 saham publik, dan semua perubahan saham tersebut dirangkum dalam angka IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan.
Kesimpulan
Pertama, saham adalah bukti kepemilikan kita atas suatu perusahaan. Kedua, karena setiap orang menilai suatu saham pada harga yang berbeda, harga saham dapat berubah. Ketiga, kita bisa untung dari saham dari selisih jual beli dan dari dividen. Keempat, adanya analisis fundamental dan analisis teknikal untuk memprediksi harga saham.
Kelima, untuk membeli saham, pertama-tama kita harus memiliki rekening di perusahaan investasi. Jual beli saham, beli saham IPO, analisa fundamental dan analisa teknikal.
Dan masih banyak lagi. Di kolom komentar mohon saran topik apa yang ingin kalian bahas terlebih dahulu, terima kasih sudah menonton sampai habis, silahkan like dan share pembahasan ini Dan jangan lupa subscribe agar tidak ketinggalan pembahasan selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar