BantulMedia.com – “Ketika kita melihat makanan yang sama, kita belum tentu melihat dan mencernanya dengan cara yang sama”
Pernahkah Anda berada dalam situasi di mana Anda memesan semangkuk salad buah dan ketika pesanan tiba, apakah ada perbedaan pendapat antara Anda dan sahabat Anda?
Tahukah Anda, Bahwa Pikiran Berperan Penting Terhadap Apa Yang Kita Makanan
Sebagai pelanggan, Anda mungkin akan mengatakan bahwa salad buah ini sangat enak dan menggoda untuk Anda coba. Inilah yang terjadi ketika Anda melihat susu kental manis yang meleleh atau mayonaise yang enak. Berbeda dengan Anda, teman Anda yang sedang berdiet berpikir bahwa makanan tersebut tidak boleh ia makan karena dia sedang diet.
Pandangan yang berbeda ini menunjukkan bahwa selalu ada pandangan yang berbeda ketika menilai makanan yang sama. Perbedaan pendapat muncul karena keadaan yang berbeda dari setiap individu.
Jika Anda santai dan tidak khawatir tentang berat badan Anda, Anda akan menemukan setiap makanan menjadi menyenangkan dan lezat. Di sisi lain, jika Anda menemukan diri Anda dalam situasi di mana Anda ingin menurunkan berat badan dan membatasi asupan makanan Anda, Anda akan menemukan makanan apa pun menjadi sesuatu yang membebani Anda.
Otak manusia dan sistem saraf
Otak manusia memiliki bagian yang dikenal sebagai korteks serebral dan sistem limbik. Korteks serebral adalah bagian atas otak yang berperan dalam mengirimkan informasi ke sistem limbik, yang berada di bagian bawah otak.
Sistem limbik mengatur emosi dan fungsi fisiologis dalam tubuh, seperti rasa lapar, haus, tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan dorongan seksual. Dalam sistem limbik terdapat hipotalamus yang tugasnya mengintegrasikan aktivitas berpikir dengan proses biologis dalam tubuh.
Tubuh juga memiliki saraf otonom yang berperan dalam mengatur fungsi otot polos, otot jantung, kelenjar tubuh, dan bagian tubuh lainnya. Sistem saraf otonom terdiri dari saraf simpatis dan parasimpatis.
Saraf simpatik bertanggung jawab untuk aktivitas yang berhubungan dengan pengeluaran energi tubuh. Sedangkan saraf parasimpatis berperan dalam aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan penyimpanan energi dalam tubuh.
Perasaan dan pikiran Anda mempengaruhi proses metabolisme tubuh
Ada penelitian menarik oleh Marc David, salah satu tokoh psikologi yang berfokus pada psikologi makan, yang menjelaskan bahwa perasaan dan pikiran yang muncul saat melihat makanan mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh kita.
Saat Anda makan makanan yang Anda sukai, seperti kentang, Anda akan memakannya dengan sugesti positif dan perasaan gembira. Perasaan ini kemudian ditransmisikan dari hipotalamus melalui saraf parasimpatis ke organ-organ seperti kelenjar ludah, kerongkongan, lambung, usus, pankreas, hati, dan kantong empedu. Ini mendorong proses metabolisme dan pencernaan yang maksimal, sehingga tubuh juga membakar kalori lebih efisien.
Sebaliknya, jika Anda makan makanan yang Anda hindari atau tidak suka, Anda akan merasa aneh dan tidak nyaman dan membuat Anda merasa tidak nyaman. Sinyal positif ini diteruskan melalui sistem saraf simpatis ke hipotalamus ke sistem saraf otonom. Akibatnya, metabolisme agak terhambat dan makanan bertahan lebih lama di organ pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah bakteri baik di organ pencernaan Anda dan peningkatan pelepasan racun ke dalam darah. Selain itu, sinyal negatif mengurangi efektivitas proses pembakaran kalori.
Baca juga:
Mengenal Lebih Dekat Tentang Mindful Eating: Perhatikan Tiap Detail Makanan Anda
Kekuatan pikiran
Banyak orang secara sadar atau tidak sadar melabeli atau menilai makanan tertentu, misalnya garam erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi, lemak membuat lemak dan gula mempercepat kerusakan gigi. Ini mengganggu saran atau pemikiran tentang makanan.
Sayangnya, pemikiran ini sering dilanggar dan diabaikan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, makan makanan dengan pikiran buruk berdampak pada tubuh Anda. Alih-alih mengambil keuntungan besar dari makanan ini, Anda justru mendapatkan masalah kesehatan yang disebabkan oleh pikiran buruk saat memakannya.
Oleh karena itu, mulailah dengan memperbaiki pola pikir dari makanan yang Anda makan untuk manfaat dan nutrisi yang maksimal. Makanlah makanan yang Anda sukai agar pengolahan di dalam tubuh menjadi maksimal dan Anda tetap bisa menjaga kesehatan tubuh ideal Anda.
Makanan sehat dan bahan-bahan akan membuat Anda tetap positif saat Anda mengkonsumsinya. Selain itu, untuk memaksimalkan proses pencernaan tubuh, mulailah memperbaiki pola pikir dan saran untuk makan yang lebih positif. Anda dapat belajar menjadi orang yang lebih positif dengan mengunjungi Pijar Psychology yang merupakan situs web yang sangat bagus yang mengajarkan Anda bagaimana menjadi orang yang lebih positif.
Komentar
Posting Komentar