Langsung ke konten utama

Candi Adalah Bentuk Akulturasi Budaya Hindu Budha, Simak Lebih Lanjut

BantulMedia.com Candi Adalah Bentuk Akulturasi Budaya Hindu Budha – Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk ke Indonesia, budaya kuno atau tradisi lokal masyarakat tidak hilang.

Kedua budaya berinteraksi untuk menghasilkan beberapa budaya baru ketika beberapa bentuk integrasi atau proses akulturasi terjadi.

Candi Adalah Bentuk Akulturasi Budaya Hindu Budha, Simak Lebih Lanjut

Candi Adalah Bentuk Akulturasi Budaya Hindu Budha

Bentuk akulturasi budaya lokal dengan Hindu-Budha dapat dilihat dalam bentuk arsitektur, ukiran, karya sastra atau kepercayaan. Berikut ini adalah contoh bentuk akulturasi budaya nusantara dan budaya Hindu-Budha yang umum terjadi saat ini.

Arsitektur

Candi Hindu dan Budha pada dasarnya merupakan perwujudan akulturasi budaya lokal dengan budaya India.

Unsur Hindu-Budha terlihat pada bangunan megah, arca-arca penjelmaan dewa-dewa serta bagian-bagian candi dan stupa.

Baca juga:

Artikel Tentang Pendidikan Di Masa Pandemi, Via Daring

Sedangkan bentuk candi yang pada hakekatnya adalah punden berundak-undak merupakan unsur budaya lokal.

Seni rupa dan ukiran

Pengaruh pengaruh Hindu-Budha juga membawa perkembangan di bidang seni rupa, seni pahat dan seni ukir.

Contohnya bisa terlihat pada relief yang terpahat di dinding candi.

Misalnya relief di Candi Borobudur berupa pahatan cerita Sang Buddha yang di dalamnya terdapat lingkungan alam Indonesia, seperti rumah panggung dan burung merpati.

Seni Sastra

Prosa dan puisi merupakan dua bentuk seni sastra yang berkembang ketika budaya Hindu-Budha masuk ke Nusantara.

Berdasarkan isinya, sastra terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu orasi (buku agama), buku hukum, dan epik (kepahlawanan). Bentuk cerita kepahlawanan cukup terkenal di Indonesia, misalnya Ramayana dan Mahabharata.

Setelah kedatangan budaya Hindu-Budha, epos yang di tulis oleh penyair Indonesia pun terbit. Contohnya adalah kitab Baratayudha karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.

Seni Drama

Gamelan merupakan salah satu seni pertunjukan asli Indonesia, yang dimiliki sejak sebelum kedatangan agama Hindu Budha. Seiring dengan masuknya budaya Hindu-Budha ke Nusantara, gamelan juga mengalami perkembangan baik bentuk maupun kualitasnya.

Baca juga:

Tingkatkan Kemampuan Sensorik dan Motorik Anak Dengan Permainan Ini

Selain itu, pertunjukan wayang juga merupakan bentuk akulturasi budaya lokal dengan budaya Hindu-Budha. Perkembangan karya sastra yang bersumber dari Ramayana dan Mahabharata kemudian melahirkan seni pertunjukan wayang kulit.

Isi dan cerita dalam pertunjukan wayang adalah asli India sedangkan wayang adalah budaya asli Indonesia.

sistem kepercayaan

Sejak Preaksara, masyarakat Indonesia memiliki kepercayaan seperti pemujaan terhadap arwah leluhur yang telah meninggal (animisme). Setelah Hindu-Budha datang, kepercayaan terhadap makhluk halus tidak hilang.

Hal ini terlihat dari cara masyarakat Indonesia menggunakan candi.

Sementara candi merupakan tempat peribadatan bagi masyarakat India, orang Indonesia juga menggunakannya sebagai makam kerajaan atau tempat menyimpan abu.

Sebuah patung raja berupa dewa yang disembah olehnya kemudian didirikan di tempat tidur abu.

sistem pemerintahan

Pada zaman prasejarah, kelompok masyarakat Indonesia biasanya mengangkat seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin suku. Orang yang terpilih biasanya memiliki kelebihan bahkan kekuatan gaib.

Setelah pengaruh Hindu-Budha masuk, pemimpin berubah menjadi raja dan daerah itu menjadi kerajaan. Contohnya adalah Kota Kutai.

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan mengenai – Candi Adalah Bentuk Akulturasi Budaya Hindu Budha – Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gudeg Bromo Bu Tekluk: Nikmatnya Kuliner Di Sleman

Gudeg Bromo Bu Tekluk: Nikmatnya Kuliner di Sleman Gudeg Bromo Bu Tekluk merupakan salah satu kuliner legendaris di Sleman, Yogyakarta. Warung makan ini sudah berdiri sejak tahun 1960-an dan hingga kini masih ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner. Gudeg Bromo Bu Tekluk terkenal dengan cita rasanya yang khas dan gurih, serta menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Sejarah Gudeg Bromo Bu Tekluk Gudeg Bromo Bu Tekluk didirikan oleh seorang wanita bernama Tekluk pada tahun 1960-an. Tekluk memulai usahanya dengan berjualan gudeg di pasar tradisional. Namun, karena gudeg buatannya yang lezat, Tekluk akhirnya memutuskan untuk membuka warung makan sendiri. Warung makan Gudeg Bromo Bu Tekluk pertama kali dibuka di daerah Bromo, Sleman. Seiring berjalannya waktu, Gudeg Bromo Bu Tekluk semakin dikenal dan ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner. Bahkan, warung makan ini pernah dikunjungi oleh beberapa pejabat negara, termasuk Presiden Joko Widodo. Keunikan Gudeg Bromo Bu Tekluk Gudeg

Kamar Puspa Langka: Pengalaman Menginap 360° Di Puspa Jaya Backpacker

Kamar Puspa Langka: Pengalaman Menginap 360° di Puspa Jaya Backpacker Di tengah hiruk pikuk kota, tersembunyi sebuah tempat yang menawarkan pengalaman menginap yang unik dan tak terlupakan. Puspa Jaya Backpacker, sebuah hostel yang terletak di jantung kota Jakarta, menghadirkan Kamar Puspa Langka, sebuah kamar dengan pemandangan 360° yang memukau. Kamar Puspa Langka terletak di lantai paling atas Puspa Jaya Backpacker, dengan jendela-jendela besar yang mengelilingi seluruh ruangan. Dari jendela-jendela tersebut, Anda dapat menikmati pemandangan kota Jakarta yang menakjubkan, mulai dari gedung-gedung pencakar langit hingga lalu lintas yang ramai. Kamar Puspa Langka didesain dengan gaya minimalis dan modern, dengan perabotan yang sederhana namun nyaman. Kamar ini dilengkapi dengan tempat tidur double yang empuk, meja kerja, dan kamar mandi pribadi dengan shower. Selain pemandangannya yang menakjubkan, Kamar Puspa Langka juga menawarkan fasilitas-fasilitas yang lengkap. Di dalam kamar, te

KRAKAL BEACH: Surganya Para Peselancar Di Krakal Beach

KRAKAL BEACH: Surganya Para Peselancar di Krakal Beach Krakal Beach adalah pantai yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang besar dan menantang, sehingga menjadikannya sebagai salah satu spot selancar terbaik di Indonesia. Selain itu, Krakal Beach juga memiliki pemandangan yang indah dengan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih. Lokasi Krakal Beach Krakal Beach terletak di Desa Krakal, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk menuju ke Krakal Beach, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat mengikuti rute Jalan Yogya-Wonosari hingga sampai di Kecamatan Tanjungsari. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Desa Krakal. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda dapat naik bus jurusan Yogyakarta-Wonosari hingga sampai di Terminal Wonos