BantulMedia.com – Empirisme, Aliran Yang Menyatakan Pengetahuan Terbentuk Dari Pengalaman – Dalam filsafat terdapat banyak aliran pemikiran atau madzhab yang berkembang dari dulu hingga sekarang, seperti rasionalisme, empirisme, realisme, idealisme, eksistensialisme, dan lain-lain.
Empirisme, Aliran Yang Menyatakan Pengetahuan Terbentuk Dari Pengalaman
Pada dasarnya, aliran yang berbeda dalam filosofi ini adalah bagaimana menemukan pengetahuan sendiri. Perdebatan inilah yang mendorong banyak aliran filsafat mengisi sejarah dunia.
Selain itu, dengan banyaknya mazhab filsafat, membuat para tokoh hadir di mazhab tersebut dan lebih mengembangkan teori-teorinya untuk memperkuat dan memerangi teori-teori mazhab filsafat lainnya. Ada beberapa aliran perolehan pengetahuan yang mudah kita pahami. Aliran yang mengatakan pengetahuan terbentuk dari pengalaman adalah empirisme.
Dengan metode memperoleh pengetahuan dari pengalaman ini, semua orang sudah tahu bahwa ini adalah aliran empirisme. Namun, memahami empirisme tidak sesederhana itu. Karena dari dulu hingga sekarang, berbagai buku, artikel, majalah, dan artikel ilmiah telah membahas topik ini.
Empirisme
Karena ketika dunia ini berkembang, ia juga berkontribusi pada evolusi sains, termasuk aliran empirisme, yang secara progresif terupdate, baik dengan menutupi kelemahan atau meningkatkan aliran yang terbentuk dari pengalaman itu.
Proses aliran empiris ini menitikberatkan pada pengalaman indrawi, sehingga instrumen atau alat utamanya adalah indera, yang merupakan asal mula pengetahuan manusia, awal mula cerita tentang keberadaan pengetahuan yang manusia miliki.
Empirisme menolak anggapan bahwa manusia memiliki sifat pengetahuan dalam dirinya sejak lahir, seperti idealisme-nya Plato. Hal ini juga yang melahirkan teori empirisme, yaitu memerangi idealisme.
Baca juga:
Selain muncul sebagai reaksi terhadap idealisme, empirisme juga muncul dari kelemahan-kelemahan yang bersumber dari rasionalisme, sebuah aliran filsafat yang lahir atau ada sebelum empirisme.
Hakikat rasionalisme adalah bahwa pengetahuan manusia yang sejati hanya berada pada akal atau akal semata, sedangkan pengalaman indrawi yaitu kenalan. Karena itu, kontrol sensorik sering terabaikan.
Dengan turbulensi ini, empirisme berkembang ketika aliran filsafat lain terus memperbarui teori mereka. Empirisme semakin mampu mempengaruhi perkembangan metode penelitian yang telah lama dikenal metode penelitian di banyak disiplin ilmu.
Perkembangan mazhab filsafat yang menganggap bahwa pengetahuan terbentuk dari pengalaman, ditandai sebagai permulaan penggunaannya dalam proses ilmiah kognisi. Hal ini terjadi karena empirisme pada dasarnya adalah ilmu observasi, eksperimen, pencarian fakta, dan kesimpulan/hukum.
Apa itu empirisme?
Secara sederhana, pengertian empirisme, juga sudah ada di atas, pengertian empirisme menjadi aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
Secara etimologis, istilah empirisme berasal dari bahasa Inggris yaitu “empirism and experience”. Padahal, jika kedua kata ini kita telaah, empirisme berasal dari kata kuno, yaitu kata Yunani “empeiria”. Arti istilah ini adalah “trial or error”.
Baca juga:
Secara terminologis, pengertian empirisme secara umum merupakan aliran filsafat, yang menyatakan bahwa semua pengetahuan harus dicari dalam pengalaman.
Atau bisa juga merupakan bahwa pengertian empirisme adalah pandangan bahwa semua ide adalah abstraksi yang terbentuk dari kombinasi pengalaman, pengalaman sensual adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal.
Menurut Lacey (2000) menurut para ahli tentang masalah tersebut. Menurut Lacey, istilah empirisme Empirisme adalah aliran filsafat yang berpandangan bahwa pengetahuan sebagian atau seluruhnya berdasar pada pengalaman indrawi.
Melalui definisi dan proses empirisme di atas, para empiris atau orang-orang yang menganut teori empirisme ini dapat berbangga karena telah mengembangkan suatu sistem pengetahuan yang berpeluang besar untuk menjadi kebenaran, meskipun kepastian mutlak tidak pernah dapat di jamin.
Kaum empiris berpegang teguh pada pendapat bahwa pengetahuan manusia diperoleh melalui pengalaman. Jika Anda mencoba meyakinkan seorang empiris bahwa sesuatu itu ada, dia akan berkata, “Tunjukkan itu kepada saya.”
Memang, dia harus diyakinkan oleh pengalamannya sendiri. Aristoteles adalah inti dari empirisme, misalnya rasionalisme, sehingga empirisme juga memiliki banyak tokoh pendukung yang tidak kalah populernya. Tokoh-tokoh tersebut adalah David Hume, John Locke, dan Bishop Berkley.
Karakteristik empirisme
Lebih khusus lagi, empirisme dapat di tunjukkan dengan pemikiran dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Dunia adalah sebab dan akibat yang utuh.
- Prinsip filosofisnya praktis (berguna).
- Perkembangan akal bergantung pada perkembangan pengalaman empiris (sensual).
- Pengetahuan diri Awal pendekatan saintifik untuk menemukan pengetahuan, karena hakikat sains adalah observasi, eksperimentasi, pengumpulan fakta dan pelanggaran hukum-hukum umum.
- Metodenya menggunakan metode induktif.
- Menghadirkan kritik terhadap rasionalisme yang tidak membawa kemajuan.
Komentar
Posting Komentar