BantulMedia.com – Cara Mempersuasi Dengan Pendekatan Etika – Pidato persuasif adalah pidato yang digunakan untuk membujuk audiens atau pendengar untuk percaya dan ingin melakukan sesuatu tentang topik tertentu.
Keyakinan adalah bagian dari presentasi. Eksposisi digunakan untuk membujuk pendengar atau pembaca dengan menyajikan argumen dari sudut pandang yang telah terbukti kebenarannya.
Cara Mempersuasi Dengan Pendekatan Etika
Pidato yang baik dapat memberikan kesan positif bagi banyak pendengar. Keterampilan berbicara/berbicara yang baik dapat membantu kita menaiki tangga karier yang baik. Saat memberikan pidato, gaya berbicara, penampilan, dan ekspresi harus kita perhatikan. Kita juga harus yakin untuk menyampaikan isi pidato kita.
Ini juga harus menarik orang yang mendengar dan melihat pidato kita. Dan bisa dipengaruhi oleh pidato yang kita berikan.
CaraMempersuasi
Berikut adalah beberapa pendekatan untuk mempersuasi audiens.
Etika
menggunakan pendekatan etika, artinya menyentuh penonton melalui nilai-nilai moral dan kebenaran yang harus dijunjung tinggi.
Baca juga:
Pidato Bahasa Inggris Singkat tentang Pendidikan Beserta Artinya
Emosi
menyentuh perasaan audiens dengan membakar pikiran mereka atau membuat pendengar merasa tersentuh oleh kenyataan.
Logika
berarti menggunakan logika untuk mencapai efek persetujuan karena argumentasinya masuk akal dan dapat dibuktikan secara ilmiah (Kemdikbud, 2017, hlm. 37).
Tujuan pidato persuasif
- 1. Mempengaruhi orang lain agar mau secara sukarela mengikuti keinginan kita.
- 2. Memberikan pengertian atau informasi kepada orang lain.
- 3. Buat orang lain senang dengan pidato yang menghibur agar orang lain senang dan puas dengan apa yang kita ucapkan.
Fungsi Pidato
- Mempermudah komunikasi dengan bawahan dan atasan.
- Memfasilitasi komunikasi dengan anggota organisasi lainnya.
- Terciptanya kondisi kondusif yang mensyaratkan hanya satu orang untuk mempermalukan ucapan atau ucapan.
- Memudahkan komunikasi
Jenis pidato
Menurut ada tidaknya persiapan, menurut metode yang digunakan selama persiapan, empat jenis pidato dapat ditunjukkan: impromtu, manuskrip, memoriter, dan ekstemporer.
Baca juga:
A. Pidato Impromtu
Pidato disampaikan secara spontan atau tiba-tiba untuk memberikan pidato pada suatu acara. Juga, pidato ini disampaikan secara tiba-tiba, spontan, tanpa persiapan sebelumnya.
Saat Anda menghadiri rapat, Anda tiba-tiba diminta untuk memberikan pidato dan pidato yang Anda berikan disebut dadakan.
Manfaat menggunakan pidato impromtu
Impromptu lebih mampu mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya. Karena pembicara tidak memikirkan pendapatnya terlebih dahulu. Ide dan pendapatnya datang secara spontan sehingga terasa segar dan hidup, dan Impromtu memungkinkan Anda untuk berpikir ke depan.
Namun, bagi pembicara yang masih “hijau”, orang yang belum berpengalaman akan kesulitan.
Kerugian
- Improvisasi dapat menyebabkan kesimpulan kasar karena basis pengetahuan yang tidak memadai.
- Hasil spontan menyebabkan transmisi gagap dan tidak merata.
- Ide yang di sampaikan bisa “acak” dan ngawur, dan kemungkinan “demam panggung” karena kurang persiapan sangat besar.
Jadi, bagi yang belum berpengalaman, lebih baik menghindar secara spontan daripada terlihat “bodoh” di depan orang lain.
2. Pidato Manuskrip
Juga disebut pidato tertulis. Dalam hal ini bukan “memberikan pidato” tetapi “membacakan pidato”. Bicaralah dengan skrip. Pembicara membacakan pidato dari awal sampai akhir. Di sini lebih tepat jika kita menyebutnya “membaca pidato” daripada “menyampaikan pidato”.
Pidato naskah diperlukan jika konten yang dikirimkan tidak boleh mengandung kesalahan apa pun.
Manfaat menggunakan Naskah Pidato
Kata-kata dapat kita pilih dengan sebaik-baiknya agar dapat menyampaikan makna yang tepat dan pesan yang jenaka. Penjelasan dapat tersimpan karena naskah dapat disusun ulang. Kefasihan dapat kita capai karena kata-kata sudah disiapkan.
Fakta yang tidak penting atau terdistorsi dapat dihindari dan manuskrip dapat diterbitkan atau digandakan.
Kekurangan menggunakan Pidato Naskah
- Komunikasi dengan pendengar berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung kepada mereka.
- Penutur tidak dapat melihat pendengar dengan baik karena lebih fokus pada teks lisan, sehingga kehilangan gerakan dan menjadi kaku.
- Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah, mempersingkat, atau memperpanjang pesan, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk membuatnya.
3. Pidato Memoriter
Naskah pidato kemudian dihafal kata demi kata. Dengan jenis bahasa ini, penting bagi kita untuk dapat menghafal teks bahasa dan dapat mengingat kata-kata yang terkandung di dalamnya dengan baik.
Keuntungannya (jika Anda sudah menghafalnya) adalah pidato Anda akan lancar, tetapi kelemahannya adalah pidato Anda akan datar dan monoton, sehingga Anda tidak dapat menarik perhatian audiens.
Manfaat menggunakan Memoriter
Kata-kata dapat dipilih dengan sebaik-baiknya karena memiliki persiapan yang baik. Jika Anda dapat mengingatnya, pidato akan berjalan lancar. Gerakan dan gestur terintegrasi dengan deskripsi.
Kekurangan
- Menggunakan bahasa yang menarik
- Pidato tampil datar dan monoton, yang mencegah pembicara menangkap perhatian audiens.
- Komunikasi pendengar berkurang ketika pembicara mencoba mengingat kata-kata. Selain itu, membutuhkan banyak waktu persiapan.
4. Pidato Ekstemporer
Pidato adalah yang terbaik dan paling umum digunakan oleh pembicara yang berpengalaman dan kompeten. Dalam pidato jenis ini, pembicara hanya menyiapkan kerangka dan landasan. Namun, pembicara tidak berusaha untuk menghafal atau menghafal kata demi kata. Outline hanyalah panduan untuk mengatur ide-ide yang ada di kepala kita.
Keuntungan dari pidato spontan adalah komunikasi antara pendengar dan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung kepada pendengar atau audiens.
Pesan dapat kita ubah secara fleksibel sesuai kebutuhan, dan penyajiannya lebih spontan. Jenis pidato ini membutuhkan pelatihan intensif dari pelakunya.
Manfaat menggunakan pidato ekstemporer
Komunikasi antara pendengar dan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung kepada pendengar atau audiens.
Pesan dapat kita ubah secara fleksibel sesuai kebutuhan, dan penyajiannya lebih spontan.
Kerugian menggunakan bahasa ekstemporer
Membutuhkan latihan intensif untuk pembicara. Kemungkinan menyimpang dari garis besar sangat besar. Kefasihan dapat terhambat oleh kesulitan dalam pilihan kata.
Kesimpulan
Demikian penjelasan tentang – Cara Mempersuasi Dengan Pendekatan Etika – Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar