BantulMedia.com – Perbedaan Whole Grain Pasta, Whole Wheat Pasta, atau Reguler Pasta – Siapa yang tidak tahu pasta? Makanan olahan yang biasanya terasa lembut dan hangat di Italia. Sedangkan kita sudah terbiasa menjadikan pasta sebagai sumber karbohidrat alternatif selain nasi.
Perbedaan Whole Grain Pasta, Whole Wheat Pasta, atau Reguler Pasta
Nah, jika Anda termasuk orang yang banyak makan pasta, ada baiknya mengetahui bahan dasar apa saja yang Anda gunakan untuk membuat pasta. Ada banyak jenis bahan untuk membuat pasta, tetapi tidak semuanya sehat.
Kali ini kami akan membahas tentang whole wheat (gandum utuh), whole grain (bijian utuh), dan pasta biasa atau pasta putih (reguler pasta), yang bisa menjadi acuan saat memilih pasta yang lebih sehat untuk tubuh Anda.
Pasta biasa (Regular Pasta)
Pasta adalah makanan olahan yang umumnya terbuat dari tepung, minyak, telur, dan garam. Perbedaan pasta biasa dengan pasta lainnya terletak pada jenis tepung yang menjadi bahan dasarnya. Pasta biasa terbuat dari tepung murni atau tepung halus atau disebut juga refined flour.
Salah satu tepung yang termasuk dalam jenis refined flour adalah tepung terigu. Ciri-ciri refined flour adalah butirannya sangat halus dan berwarna putih. Saat diolah, refined flour membuat makanan dengan tekstur kenyal dan lembut.
Refined flour yang banyak tersedia di pasaran terbuat dari gandum. Refined flour dibuat dengan menggiling gandum dan menghilangkan bagian kulit ari (bran)dan bakal bijinya (germ). Yang tersisa adalah butiran gandum (endosperma), yang banyak mengandung pati.
Hasilnya adalah tepung dengan umur simpan yang lama dan tekstur yang halus. Namun, nutrisi dari biji-bijian, termasuk vitamin B, vitamin E, dan serat, sebenarnya banyak terkandung di dalam kulit ari dan bakal biji.
Karena bagian dari germ dan bran ini dihilangkan dalam pengolahan tepung halus, diperkirakan tepung halus kehilangan 50-90% nutrisi dan hampir semua serat dalam biji gandum.
Kandungan nutrisi yang tersisa pada refined flour sebagian besar terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat kompleks. Beberapa produsen tepung mungkin menambahkan nutrisi lain untuk menggantikan nutrisi biji-bijian yang hilang seperti vitamin B dan serat.
Tepung ini merupakan bahan dasar pasta biasa, yang berwarna terang dan memiliki tekstur yang lembut dan kenyal.
Pasta gandum utuh (Whole Wheat Pasta)
Pasta gandum utuh adalah istilah untuk pasta yang menggunakan bahan dasar tepung gandum utuh atau Whole Wheat Pasta. Artinya, tepung mengandung kulit ari dan bakal biji gandum atau biji-bijian lainnya.
Tepung ini tidak memiliki tekstur yang lembut, tidak dapat disimpan lama, dan membuat makanan dengan tekstur yang kasar dan tidak kenyal. Biasanya tepung yang terbuat dari Whole Wheat Pasta tidak berwarna terang dan memiliki tekstur yang lebih kasar.
Kandungan dalam Whole Wheat Pasta sendiri memiliki kandungan magnesium, potasium, dan zat besi yang lebih tinggi daripada pasta biasa.
Whole Grain Pasta
Apabila Whole Wheat Pasta dibuat dari tepung gandum utuh, Whole Grain Pasta dibuat dari berbagai biji-bijian campuran, termasuk gandum, beras, gandum, barley, dan jagung. Sama seperti Whole Wheat Pasta, Whole Grain Pasta sedikit creamy dan keruh, dan teksturnya tidak selembut dan kenyal seperti mie biasa.
Mana yang lebih baik?
Departemen Pertanian AS (USDA) telah meneliti berbagai jenis pasta dan melaporkan bahwa Whole Wheat Pasta dan Whole Grain Pasta mengandung serat tidak larut tiga kali lebih banyak. Serat tidak larut menciptakan rasa kenyang dan puas setelah makan, dan meningkatkan pencernaan.
Serat tidak larut juga membantu memperlambat penyerapan gula dan kolesterol ke dalam aliran darah. Ini berarti energi akan mensuplai tubuh Anda energi secara perlahan dalam jangka waktu yang lama. Sehingga Anda akan terhindar dari risiko diabetes dan penyakit jantung.
Sedangkan reguler pasta sangat rendah serat, sehingga gula tidak masuk ke aliran darah. Hal ini menyebabkan kadar gula darah meningkat dengan cepat.
Baca juga:
Inilah Tepung Sehat Yang Bisa Anda Gunakan Untuk Bahan Roti dan Kue
Lonjakan gula darah yang tiba-tiba dapat menguras energi dari tubuh Anda, membuat Anda merasa mengantuk, lelah, dan tidak termotivasi. Karena kandungan gulanya yang tinggi, pasta biasa menjadi salah satu makanan yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Whole Grain Pasta dan Whole Wheat Pasta mengandung serat yang lebih tinggi
Whole Grain Pasta dan Whole Wheat Pasta mengandung serat yang lebih tinggi dan protein 25% lebih banyak daripada reguler pasta. Protein penting dalam meremajakan sel, memperkuat otot, rambut, kuku, dan kulit.
Selain itu, Whole Wheat Pasta dan Whole Grain Pasta mengandung kalori 25% lebih sedikit daripada reguler pasta yang digunakan untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan.
Whole Grain Pasta atau whole wheat pasta juga mengandung lebih banyak kalium, magnesium, fosfor, vitamin B dan B-6, zat besi, dan mineral penting lainnya yang penting dalam membantu kerja enzim untuk menjaga kesehatan sel darah merah dan fungsi tubuh lainnya.
Tentu Anda sudah bisa membayangkan mana yang lebih sehat antara Whole Grain Pasta, Whole Wheat Pasta atau reguler pasta. Whole Grain Pasta ataupun Whole Wheat Pasta adalah pilihan yang lebih baik daripada reguler pasta. Jika Anda ingin membeli Whole Grain Pasta ataupun Whole Wheat Pasta, pastikan terbuat dari 100% produk gandum utuh/bijian utuh.
Ini karena beberapa produsen mencampur Whole Grain ataupun Whole Wheat dengan refined flour, meskipun di bagian depan produk tertulis bahwa itu terbuat dari gandum utuh atau gandum utuh.
Cara terbaik untuk memastikannya adalah dengan melihat nilai gizi dan bahan yang Anda gunakan untuk membuatnya. Tapi ingat, meskipun Anda sudah mengganti konsumsi pasta dengan Whole Grain ataupun Whole Wheat pasta, Anda tetap perlu membatasi porsinya.
Komentar
Posting Komentar