Langsung ke konten utama

Bantul, Yogyakarta: Jejak Kejayaan Kerajaan Mataram di Setiap Ruangnya

Bantul, Yogyakarta: Jejak Kejayaan Kerajaan Mataram di Setiap Ruangnya

Bantul, Yogyakarta: Jejak Kejayaan Kerajaan Mataram di Setiap Ruangnya

Bantul: Kota yang Sarat dengan Sejarah dan Budaya

Bantul adalah sebuah kabupaten yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo di sebelah barat, Kabupaten Sleman di sebelah utara, Kabupaten Gunungkidul di sebelah timur, dan Samudra Hindia di sebelah selatan. Bantul memiliki luas wilayah sebesar 506,86 km² dan jumlah penduduk sekitar 900.000 jiwa.

Bantul terkenal dengan wisata alamnya yang indah, seperti Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, dan Pantai Baron. Namun, selain wisata alam, Bantul juga memiliki banyak wisata sejarah dan budaya yang menarik untuk dikunjungi.

Jejak Kejayaan Kerajaan Mataram di Bantul

Bantul memiliki sejarah yang panjang dan erat kaitannya dengan Kerajaan Mataram. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Nusantara pada abad ke-16 hingga abad ke-18. Kerajaan ini didirikan oleh Panembahan Senopati pada tahun 1575 dan berpusat di Kota Gede, Yogyakarta.

Pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo, Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaannya. Sultan Agung berhasil menaklukkan banyak kerajaan lain di Nusantara, termasuk Kerajaan Pajang, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Cirebon. Ia juga memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram dari Kota Gede ke Karta, yang sekarang dikenal sebagai Kasultanan Yogyakarta.

Setelah Sultan Agung mangkat, Kerajaan Mataram mengalami kemunduran. Kerajaan ini terpecah menjadi dua bagian, yaitu Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Kedua kerajaan ini kemudian menjadi bagian dari Republik Indonesia pada tahun 1945.

Meski Kerajaan Mataram telah runtuh, namun jejak-jejak kejayaannya masih dapat ditemukan di Bantul. Beberapa peninggalan Kerajaan Mataram yang dapat dikunjungi di Bantul antara lain:

  • Candi Prambanan: Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini dibangun oleh Raja Rakai Pikatan pada abad ke-9. Candi Prambanan terdiri dari tiga candi utama, yaitu Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu.
  • Candi Boko: Candi Boko merupakan kompleks candi Hindu-Buddha yang terletak di Kecamatan Prambanan. Candi ini dibangun oleh Raja Mpu Sindok pada abad ke-10. Candi Boko terdiri dari beberapa bangunan, antara lain Candi Ratu Boko, Candi Sewu, dan Candi Plaosan.
  • Keraton Yogyakarta: Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Yogyakarta. Keraton ini dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I pada abad ke-18. Keraton Yogyakarta terdiri dari beberapa bangunan, antara lain Bangsal Kencana, Bangsal Manis, dan Bangsal Srimulat.
  • Taman Sari: Taman Sari merupakan kompleks taman dan kolam pemandian yang terletak di Kecamatan Kraton. Taman ini dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I pada abad ke-18. Taman Sari terdiri dari beberapa bangunan, antara lain Kolam Umbul Binangun, Kolam Umbul Pangurasan, dan Sumur Gumuling.

Wisata Sejarah dan Budaya Lainnya di Bantul

Selain peninggalan Kerajaan Mataram, Bantul juga memiliki beberapa wisata sejarah dan budaya lainnya yang menarik untuk dikunjungi, antara lain:

  • Museum Sonobudoyo: Museum Sonobudoyo merupakan museum yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah dan budaya Jawa. Museum ini terletak di Kecamatan Kraton.
  • Museum Gunung Api Merapi: Museum Gunung Api Merapi merupakan museum yang menyimpan koleksi benda-benda terkait dengan Gunung Merapi. Museum ini terletak di Kecamatan Cangkringan.
  • Desa Wisata Kasongan: Desa Wisata Kasongan merupakan desa yang terkenal dengan kerajinan gerabah. Desa ini terletak di Kecamatan Kasihan.
  • Desa Wisata Pajangan: Desa Wisata Pajangan merupakan desa yang terkenal dengan kerajinan perak. Desa ini terletak di Kecamatan Pajangan.

Kuliner Khas Bantul

Bantul memiliki beberapa kuliner khas yang wajib dicoba, antara lain:

  • Gudeg: Gudeg merupakan makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah-rempah.
  • Sate Klathak: Sate Klathak merupakan sate kambing yang disajikan dengan nasi dan kuah gulai.
  • Bakpia Pathok: Bakpia Pathok merupakan oleh-oleh khas Bantul yang terbuat dari kacang hijau dan gula merah.
  • Yangko: Yangko merupakan oleh-oleh khas Bantul yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah.

Akses Menuju Bantul

Bantul dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat menggunakan jalur darat melalui Jalan Raya Yogyakarta-Bantul. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda dapat menggunakan bus atau kereta api. Bus jurusan Yogyakarta-Bantul tersedia di Terminal Giwangan dan Terminal Jombor. Kereta api jurusan Yogyakarta-Bantul tersedia di Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Lempuyangan.

Tips Berkunjung ke Bantul

  • Sebaiknya berkunjung ke Bantul pada musim kemarau (April-Oktober) karena cuaca lebih cerah dan tidak banyak hujan.
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan alas kaki yang tepat karena banyak tempat wisata di Bantul yang berada di alam terbuka.
  • Bawalah kamera untuk mengabadikan momen-momen selama liburan di Bantul.
  • Patuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku di tempat wisata yang dikunjungi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gudeg Bromo Bu Tekluk: Nikmatnya Kuliner Di Sleman

Gudeg Bromo Bu Tekluk: Nikmatnya Kuliner di Sleman Gudeg Bromo Bu Tekluk merupakan salah satu kuliner legendaris di Sleman, Yogyakarta. Warung makan ini sudah berdiri sejak tahun 1960-an dan hingga kini masih ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner. Gudeg Bromo Bu Tekluk terkenal dengan cita rasanya yang khas dan gurih, serta menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Sejarah Gudeg Bromo Bu Tekluk Gudeg Bromo Bu Tekluk didirikan oleh seorang wanita bernama Tekluk pada tahun 1960-an. Tekluk memulai usahanya dengan berjualan gudeg di pasar tradisional. Namun, karena gudeg buatannya yang lezat, Tekluk akhirnya memutuskan untuk membuka warung makan sendiri. Warung makan Gudeg Bromo Bu Tekluk pertama kali dibuka di daerah Bromo, Sleman. Seiring berjalannya waktu, Gudeg Bromo Bu Tekluk semakin dikenal dan ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner. Bahkan, warung makan ini pernah dikunjungi oleh beberapa pejabat negara, termasuk Presiden Joko Widodo. Keunikan Gudeg Bromo Bu Tekluk Gudeg

Kamar Puspa Langka: Pengalaman Menginap 360° Di Puspa Jaya Backpacker

Kamar Puspa Langka: Pengalaman Menginap 360° di Puspa Jaya Backpacker Di tengah hiruk pikuk kota, tersembunyi sebuah tempat yang menawarkan pengalaman menginap yang unik dan tak terlupakan. Puspa Jaya Backpacker, sebuah hostel yang terletak di jantung kota Jakarta, menghadirkan Kamar Puspa Langka, sebuah kamar dengan pemandangan 360° yang memukau. Kamar Puspa Langka terletak di lantai paling atas Puspa Jaya Backpacker, dengan jendela-jendela besar yang mengelilingi seluruh ruangan. Dari jendela-jendela tersebut, Anda dapat menikmati pemandangan kota Jakarta yang menakjubkan, mulai dari gedung-gedung pencakar langit hingga lalu lintas yang ramai. Kamar Puspa Langka didesain dengan gaya minimalis dan modern, dengan perabotan yang sederhana namun nyaman. Kamar ini dilengkapi dengan tempat tidur double yang empuk, meja kerja, dan kamar mandi pribadi dengan shower. Selain pemandangannya yang menakjubkan, Kamar Puspa Langka juga menawarkan fasilitas-fasilitas yang lengkap. Di dalam kamar, te

KRAKAL BEACH: Surganya Para Peselancar Di Krakal Beach

KRAKAL BEACH: Surganya Para Peselancar di Krakal Beach Krakal Beach adalah pantai yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang besar dan menantang, sehingga menjadikannya sebagai salah satu spot selancar terbaik di Indonesia. Selain itu, Krakal Beach juga memiliki pemandangan yang indah dengan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih. Lokasi Krakal Beach Krakal Beach terletak di Desa Krakal, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk menuju ke Krakal Beach, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat mengikuti rute Jalan Yogya-Wonosari hingga sampai di Kecamatan Tanjungsari. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Desa Krakal. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda dapat naik bus jurusan Yogyakarta-Wonosari hingga sampai di Terminal Wonos