Langsung ke konten utama

CANDI SARI: Mengungkap Hikmah Biara Dengan Relief Bodhisatwa

CANDI SARI: Mengungkap Hikmah Biara dengan Relief Bodhisatwa

Candi Sari merupakan salah satu candi Buddha tertua di Indonesia yang terletak di Desa Candirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi Sari ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani bernama Supardi.

Candi Sari memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 17,5 meter, lebar 11,5 meter, dan tinggi 13 meter. Candi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki candi, badan candi, dan atap candi. Kaki candi berbentuk persegi panjang dengan tinggi sekitar 2 meter. Badan candi berbentuk bujur sangkar dengan tinggi sekitar 8 meter. Atap candi berbentuk stupa dengan tinggi sekitar 3 meter.

Candi Sari dihiasi dengan berbagai macam relief yang menggambarkan kisah-kisah kehidupan Buddha. Relief-relief tersebut dipahat pada dinding-dinding candi, baik di bagian luar maupun di bagian dalam. Relief-relief tersebut sangat indah dan detail, sehingga membuat Candi Sari menjadi salah satu candi terindah di Indonesia.

Salah satu relief yang paling terkenal di Candi Sari adalah relief Bodhisatwa. Relief ini terletak di dinding sebelah utara candi. Relief ini menggambarkan Bodhisatwa Avalokiteshvara yang sedang duduk di atas teratai. Bodhisatwa Avalokiteshvara adalah salah satu Bodhisatwa yang paling populer dalam agama Buddha. Beliau dikenal sebagai Bodhisatwa welas asih dan kasih sayang.

Relief Bodhisatwa di Candi Sari sangat indah dan detail. Wajah Bodhisatwa Avalokiteshvara digambarkan dengan sangat lembut dan anggun. Beliau mengenakan mahkota yang indah dan berbagai macam perhiasan. Di tangan kanannya, beliau memegang sebuah kendi berisi air suci. Di tangan kirinya, beliau memegang sebuah teratai.

Relief Bodhisatwa di Candi Sari memiliki makna yang sangat dalam. Relief ini mengajarkan kita tentang pentingnya welas asih dan kasih sayang. Bodhisatwa Avalokiteshvara adalah contoh sempurna dari seorang Bodhisatwa yang penuh dengan welas asih dan kasih sayang. Beliau selalu siap membantu semua makhluk hidup yang sedang menderita.

Relief Bodhisatwa di Candi Sari juga mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dan ketekunan. Bodhisatwa Avalokiteshvara telah berlatih selama berabad-abad untuk mencapai pencerahan. Beliau tidak pernah menyerah, meskipun beliau menghadapi banyak rintangan dan tantangan.

Relief Bodhisatwa di Candi Sari adalah sebuah karya seni yang sangat indah dan bermakna. Relief ini mengajarkan kita tentang pentingnya welas asih, kasih sayang, kesabaran, dan ketekunan. Relief ini juga mengingatkan kita bahwa semua makhluk hidup memiliki potensi untuk mencapai pencerahan.

Candi Sari merupakan salah satu candi Buddha tertua dan terindah di Indonesia. Candi ini memiliki berbagai macam relief yang menggambarkan kisah-kisah kehidupan Buddha. Salah satu relief yang paling terkenal di Candi Sari adalah relief Bodhisatwa. Relief ini mengajarkan kita tentang pentingnya welas asih, kasih sayang, kesabaran, dan ketekunan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gudeg Bromo Bu Tekluk: Nikmatnya Kuliner Di Sleman

Gudeg Bromo Bu Tekluk: Nikmatnya Kuliner di Sleman Gudeg Bromo Bu Tekluk merupakan salah satu kuliner legendaris di Sleman, Yogyakarta. Warung makan ini sudah berdiri sejak tahun 1960-an dan hingga kini masih ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner. Gudeg Bromo Bu Tekluk terkenal dengan cita rasanya yang khas dan gurih, serta menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Sejarah Gudeg Bromo Bu Tekluk Gudeg Bromo Bu Tekluk didirikan oleh seorang wanita bernama Tekluk pada tahun 1960-an. Tekluk memulai usahanya dengan berjualan gudeg di pasar tradisional. Namun, karena gudeg buatannya yang lezat, Tekluk akhirnya memutuskan untuk membuka warung makan sendiri. Warung makan Gudeg Bromo Bu Tekluk pertama kali dibuka di daerah Bromo, Sleman. Seiring berjalannya waktu, Gudeg Bromo Bu Tekluk semakin dikenal dan ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner. Bahkan, warung makan ini pernah dikunjungi oleh beberapa pejabat negara, termasuk Presiden Joko Widodo. Keunikan Gudeg Bromo Bu Tekluk Gudeg

Kamar Puspa Langka: Pengalaman Menginap 360° Di Puspa Jaya Backpacker

Kamar Puspa Langka: Pengalaman Menginap 360° di Puspa Jaya Backpacker Di tengah hiruk pikuk kota, tersembunyi sebuah tempat yang menawarkan pengalaman menginap yang unik dan tak terlupakan. Puspa Jaya Backpacker, sebuah hostel yang terletak di jantung kota Jakarta, menghadirkan Kamar Puspa Langka, sebuah kamar dengan pemandangan 360° yang memukau. Kamar Puspa Langka terletak di lantai paling atas Puspa Jaya Backpacker, dengan jendela-jendela besar yang mengelilingi seluruh ruangan. Dari jendela-jendela tersebut, Anda dapat menikmati pemandangan kota Jakarta yang menakjubkan, mulai dari gedung-gedung pencakar langit hingga lalu lintas yang ramai. Kamar Puspa Langka didesain dengan gaya minimalis dan modern, dengan perabotan yang sederhana namun nyaman. Kamar ini dilengkapi dengan tempat tidur double yang empuk, meja kerja, dan kamar mandi pribadi dengan shower. Selain pemandangannya yang menakjubkan, Kamar Puspa Langka juga menawarkan fasilitas-fasilitas yang lengkap. Di dalam kamar, te

KRAKAL BEACH: Surganya Para Peselancar Di Krakal Beach

KRAKAL BEACH: Surganya Para Peselancar di Krakal Beach Krakal Beach adalah pantai yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang besar dan menantang, sehingga menjadikannya sebagai salah satu spot selancar terbaik di Indonesia. Selain itu, Krakal Beach juga memiliki pemandangan yang indah dengan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih. Lokasi Krakal Beach Krakal Beach terletak di Desa Krakal, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk menuju ke Krakal Beach, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat mengikuti rute Jalan Yogya-Wonosari hingga sampai di Kecamatan Tanjungsari. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Desa Krakal. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda dapat naik bus jurusan Yogyakarta-Wonosari hingga sampai di Terminal Wonos