Masalah Yang Sering Dihadapi Saat Menjadi Ayah Baru, Simak Selengkapnya
BantulMedia.com – Masalah Yang Sering Dihadapi Saat Menjadi Ayah Baru – Memiliki anak adalah impian semua orang. Masa penantian menjadi ayah tentu menjadi waktu yang paling menegangkan bagi pria. Sembari menunggu sang buah hati lahir, ada campuran rasa, dari sedih hingga gembira.
Tetapi menjadi seorang ayah tidaklah mudah. Tidak hanya persiapan fisik, tetapi juga persiapan mental dan emosional sangat penting. Persiapan emosional sama pentingnya dengan menyiapkan tempat tidur bayi, membeli berbagai macam produk dan aksesoris bayi, menyiapkan nama yang terindah, dan masih banyak lagi.
Masalah Yang Sering Dihadapi Saat Menjadi Ayah Baru
Sayangnya, persiapan untuk berbagai perubahan emosi seringkali luput dari daftar tugas persiapan menjadi seorang ayah. Banyak calon ayah menderita kecemasan dan bahkan depresi.
Menurut sebuah penelitian di Australia, satu dari sepuluh calon ayah mengalami kecemasan dan depresi selama kehamilan istri mereka.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang ayah yang sedang hamil untuk mempersiapkan emosinya, melakukan berbagai tindakan pencegahan, dan mengetahui apa yang harus dilakukan ketika keadaan emosinya mulai tidak stabil.
Berikut adalah tujuh hal penting untuk memastikan kesejahteraan emosional ayah baru.
1. Support System Berbagi Cerita
Anda mungkin membutuhkan seseorang untuk mengobrol, curhat, dan mendiskusikan tantangan yang Anda hadapi sebagai seorang ayah. Tidak perlu kelompok formal. Bentuk support dapat berupa teman, sahabat, atau anggota keluarga.
Selain itu, dukungan tidak hanya berfungsi sebagai tempat bertanya dan berdiskusi dengan teman. Anda dapat mempercayainya ketika Anda membutuhkan bantuan.
2. Harapan Yang Realistis Terhadap Diri Anda sebagai Seorang Ayah
Bertanya pada diri sendiri. Anda ingin menjadi ayah seperti apa? Ketika Anda dewasa, apakah Anda akan seperti ayah Anda atau karakter pria lainnya? Atau Anda mau yang lain?
Sebelum bayi Anda lahir, Anda dapat membuat daftar apa yang Anda suka dan tidak suka tentang ayah Anda dan penampilannya. Menulis daftar memudahkan untuk mengidentifikasi seperti apa tipe ayah ideal Anda.
3. Diskusikan Pola Asuh dengan Pasangan
Menjadi seorang ayah adalah saat yang membanggakan. Mungkin Anda sudah membayangkan apa yang akan Anda lakukan dengan bayi Anda. Diskusikan dengan pasangan Anda gaya pengasuhan mana yang akan digunakan sebelum memperkenalkan diri Anda terlebih dahulu.
Pastikan Anda dan pasangan memiliki pemahaman yang sama tentang mengasuh anak. Membahas wawancara parenting sejak awal membantu Anda dan pasangan menghadapi segala kemungkinan yang mungkin muncul dalam parenting dan meminimalisir potensi konflik akibat perbedaan prinsip parenting.
4. Percaya Diri Untuk Menjadi Orang Tua dan Menjadi Ayah
Setiap anak membutuhkan kehadiran seorang ayah, ikatan yang kuat, dan hubungan yang sehat antara ayah dan anak. Setiap anak membutuhkan seorang ibu, jadi dia membutuhkan seorang ayah.
Keterlibatan aktif ayah dalam membesarkan anak memiliki efek positif yang bertahan lama pada perkembangan psikologis anak. Namun, ayah membesarkan anak-anak mereka secara berbeda dari ibu mereka. Mulailah dengan mengganti popok Anda untuk bermain dengan anak Anda.
Ini dapat memperkaya bayi dengan berbagai pengalaman interaksi. Penelitian telah menunjukkan bahwa interaksi aktif dengan orang tua dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan meningkatkan ketahanan.
-
Bersabarlah dan dukung pasangan Anda
Menjadi seorang ayah dapat membuat perbedaan besar bagi Anda dan pasangan. Ibu baru sering cemas dan meragukan keterampilan mengasuh anak mereka. Jangan khawatir, banyak orang tua baru akan mengalami hal ini.
Sebagai ayah, kita terkadang dipaksa untuk “menyelesaikan masalah”. Namun terkadang pasangan Anda membutuhkan kita untuk berada di pihak mereka, mendengarkan keluhan mereka, dan meyakinkan mereka.
Jika pasangan Anda mengungkapkan emosi yang mereka alami dan itu sangat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka (termasuk cara mereka dibesarkan), segera cari bantuan profesional.
6. Luangkan waktu untuk me-time
Ketika seorang anak lahir, semua perhatian dan prioritas tertuju kepada anak. Anda dan pasangan berusaha memenuhi semua kebutuhan anak Anda. Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan Anda agar Anda dapat merawat anak Anda dengan baik.
Baca juga:
Khawatir Bayi Anda Alergi Terhadap Makanan? Simak Cara Menghindarinya
Pastikan Anda memiliki waktu sebagai berikut berolahraga, jalan-jalan pagi, bertemu teman, menonton film. Anda juga dapat membantu pasangan Anda menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri ketika dia perlu memulihkan diri.
Ingatlah untuk meluangkan waktu untuk tidur saat bayi Anda tidur. Tidur adalah kemewahan ketika bayi sering terbangun di tengah malam.
7. Jangan Ragu untuk meminta Bantuan jika Diperlukan
Jangan berkecil hati dan menyalahkan diri sendiri ketika Anda menghadapi kecacatan dalam peran baru Anda sebagai seorang ayah. Anda tidak sendiri. Anda dapat mencari bantuan profesional, misalnya seorang dokter anak atau psikolog untuk memecahkan masalah.
Kesimpulan
Dari artikel di atas – Masalah Yang Sering Dihadapi Saat Menjadi Ayah Baru – banyak hal yang akan Anda hadapi saat menjadi ayah. Namun hal itu bukanlah hambatan Anda. Anda hanya perlu pembiasaan baru yang nantinya akan melatih Anda lebih telaten lagi.
Memiliki anak dalam keluarga kecil Anda pasti akan menjadi momen hidup yang indah dan tak terlupakan. Untuk menghadapi momen ini, tidak hanya ibu, tetapi juga ayah harus siap secara mental dan mental. Jangan pernah tidak siap secara mental, itu merusak momen indah pertemuan Anda dengan bayi Anda.