Emas, Salah Satu Tambang Terbesar di Pulau Lombok
BantulMedia.com – Emas, Salah Satu Tambang Terbesar di Pulau Lombok – PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) pada awal September 2017 mengumumkan akuisisi tambang emas dan tembaga di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, oleh PT Indotan Lombok Barat Bangkit yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Pulau Lombok. Untuk mengakuisisi tambang emas tersebut, OKAS harus merogoh kocek sebesar $2 juta.
Emas, Salah Satu Tambang Terbesar di Pulau Lombok
Dana $2 juta di peroleh melalui pinjaman lima tahun dari Dewata Konsultama Sinergi dengan tingkat bunga 5%. Dengan jumlah tersebut, OKAS berharap bisa segera memproduksi emas.
Teddy Kusumah Somantri, Direktur Utama Ancora, mengatakan Perseroan berharap dapat memajukan salah satu dari tiga prospek di kawasan tambang emas tersebut. Teddy memprediksi pada 2019 akan ada area pertambangan emas di Indotan Lombok yang bisa berproduksi.
“Setelah mencapai peningkatan dari eksplorasi ke produksi, kami bermaksud untuk pindah ke produksi terlebih dahulu. Kalau menunggu lama untuk semua eksplorasi, kami akan mengadopsi strategi generate dulu agar perusahaan bisa menghasilkan uang untuk eksplorasi daerah lain,” jelas Teddy usai RUPSLB di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/10). ).
Sebab, produksi emas dari Lombok akan menjadi basis pendapatan perseroan di tengah kondisi sektor batu bara yang stagnan. Nah, tambang emas ini memiliki prospek dan nilai bagi perusahaan di masa depan.
Baca juga:
PT. Ancora Akuisisi Tambang Emas Pulau Lombok
Selain itu, tambang emas ini nantinya bisa bekerja sama dengan anak perusahaan OKAS di bidang bahan peledak, yakni Multi Nitratama Kimia.
“Tambang emas ini memiliki nilai masa depan. Nanti ada hubungannya dengan sinergi dengan anak perusahaan kami yang lain, Multi Nitratama Kimia, karena meledak. Kemungkinan besar, sudah waktunya untuk menghapus secara bertahap sumber daya bahan peledak dari anak perusahaan, “kata Teddy.
Teddy melanjutkan, saat ini perseroan sedang dalam tahap uji tuntas dan sedang mencari Amdal untuk menentukan cadangan dan tingkat prospektus ke depan untuk tambang emas dan mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Menurut Teddy, jika hasil due dilligence tersebut selesai dalam waktu satu bulan ke depan sesuai dengan harapan Perseroan, maka Perseroan akan mulai mencari dana untuk mengembangkan kawasan tambang emas tersebut.
Ancora Mencari Mitra
Teddy mengatakan perseroan memiliki dua opsi pembiayaan untuk melakukan penambangan emas, yakni melalui pinjaman bank atau dengan mencari mitra.
“Kita bisa melakukan ini dengan bermitra dengan mereka yang tertarik dengan bisnis ini. Ini bisa dilakukan secara sinergi untuk segera memproduksi Lombok Barat dari PT Indotan,” tambahnya.
Baca juga:
Selain itu, Teddy mengatakan perusahaan perlu melakukan langkah diversifikasi agar kinerja keuangannya membaik. Maklum, kinerja keuangan perseroan terus menurun.
Teddy bahkan pesimistis kinerja OKAS akan membaik hingga akhir tahun. Pasalnya, kinerja dua anak usaha Multi Nitrotama Kimia dan Bormindo Nusantara tahun ini juga tidak terlalu bagus.
Teddy menjelaskan, tahun ini Bormindo berhasil menambah kontrak rig senilai $4 juta untuk proyek Duri yang dioperasikan Chevron pada Agustus 2017. Dengan tambahan kontrak tersebut, jumlah rig yang beroperasi Bormindo menjadi 10 rig dari 14 rig yang menganggur. .
“Ada satu tambahan lagi. Boromindo menjadi sedikit lebih baik, tetapi masih sama. Tapi dari sisi Boromindo, ini minimal untuk bertahan,” kata Teddy.
Di anak perusahaan lain, Multi Nitrotama Kimia, keadaan akan semakin sulit menjelang akhir tahun. Tahun ini OKAS hanya menargetkan produksi 70.000-80.000 ton.
“Dibandingkan tahun lalu yang turun. Dengan target yang ada, kami berusaha untuk mencapainya. Biasanya kami menjual 6.000 ton per bulan. Satu tahun, ya, 72.000,” kata Teddy.
Kesimpulan
Demikian penjelasan tentang – Emas, Salah Satu Tambang Terbesar di Pulau Lombok -. PT. Ancora akan mengakuisisi tambang emas ini sehingga akan memperkokoh pertambangan Indonesia.