Pendidikan

Akulturasi – Proses Perpaduan Dua Kebudayaan Yang Berbeda

BantulMedia.com Akulturasi – Proses Perpaduan Dua Kebudayaan Yang Berbeda – Meskipun keduanya merupakan proses adaptasi budaya, namun asimilasi dan akulturasi memiliki makna yang berbeda. Berikut perbedaannya beserta contohnya.

Akulturasi - Proses Perpaduan Dua Kebudayaan Yang Berbeda

Akulturasi – Proses Perpaduan Dua Kebudayaan Yang Berbeda

Asimilasi adalah proses adaptasi dua budaya yang menghasilkan budaya baru sedangkan akulturasi adalah proses asimilasi dengan tetap mempertahankan budaya lama.

Persinggungan berbagai perbedaan yang ada membuatnya menarik untuk bisa menyelesaikan proses adaptasi terhadap bentuk budaya yang berbeda. Hal ini didasarkan pada kemajuan zaman dan juga kebutuhan masing-masing kelompok agar dapat bertahan dan terus berkembang.

Baca juga:

Candi Adalah Bentuk Akulturasi Budaya Hindu Budha, Simak Lebih Lanjut

Perbedaan antara akulturasi dan asimilasi

Proses akulturasi dan asimilasi merupakan cara bagi setiap kelompok untuk mengembangkan dan mempertahankan budayanya. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan dan memperbarui sistem dengan kelompok sosial lainnya.

Proses ini dinamai Dr Trina Harlow juga dilihat sebagai kesempatan untuk menumbuhkan budaya sendiri dan belajar memahami keberadaan budaya lain. Namun, berbagai perbedaan antara akulturasi dan asimilasi muncul dari kedua proses tersebut.

Akulturasi

Menurut sosiolog Gillin dan Raimy, akulturasi adalah proses budaya dalam suatu masyarakat yang dimodifikasi oleh budaya lain. Proses ini terjadi sebagai akibat dari aktivitas kontak sosial dengan budaya lain, yang mempengaruhi munculnya proses akulturasi.

Dalam arti yang lebih luas, akulturasi adalah proses penyesuaian budaya dengan tetap mempertahankan budaya lama. Proses ini tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi berlangsung secara dinamis.

Sedangkan sosiolog Dr Trina Harlow mencontohkan proses akulturasi seperti mangkok salad. Ini seperti mangkuk berisi berbagai jenis bahan makanan, yang masing-masing tetap berdiri sendiri tetapi mencampur dan meningkatkan posisi yang lain.

Baca juga:

Teori Islam di Indonesia Berasal Dari Gujarat, Benarkah?

Mengenai prosesnya, ada berbagai perdebatan teoritis tentang apakah proses ini dilakukan oleh individu atau kelompok. Menurut Devereux dan Loeb, akulturasi adalah proses kelompok tanpa mengacu pada peran individu. Hal ini karena kelompok berperan sebagai penyusun kepentingan dalam suatu budaya.

Sementara itu, Dohrewen dan Smith mengatakan bahwa meskipun kelompok merupakan elemen penting dari akulturasi, hal itu berdampak pada peluang akulturasi individu.

Seluruh perdebatan berdasarkan oleh Gillin dan Raimy dan Eaton bahwa akulturasi pada akhirnya dapat terjadi baik secara individu maupun kelompok.

Jika kita analisis di tingkat kelompok, akulturasi dapat menunjukkan adanya perubahan orientasi nilai dan adopsi nilai dari kelompok lain. Namun, ini bukan syarat utama untuk menciptakan akulturasi. Melainkan muncul dari nilai dan sikap yang dipaksakan tanpa paksaan.

Contoh akulturasi dalam bidang arsitektur atau bangunan adalah bangunan keraton yang merupakan perpaduan gaya arsitektur Jawa, Eropa, Arab dan Cina.

Asimilasi

Sedangkan menurut Raymond H.C. Teske, Jr. dan Bardin H. Nelson, akulturasi dan asimilasi adalah proses yang terpisah. Menurut mereka, asimilasi adalah proses penggabungan dua budaya yang berbeda menjadi satu budaya baru. Proses ini juga dapat berarti sebagai penggabungan budaya,yang mana budaya asli menjelma menjadi budaya baru yang lebih dominan.

Berdasarkan perbedaannya, akulturasi tidak memerlukan penerimaan dari luar kelompok sedangkan asimilasi membutuhkan penerimaan karena merupakan budaya baru dari perpaduan dua budaya lama.

Kemudian asimilasi juga membutuhkan orientasi positif ke arah luar kelompok. Selain itu, juga memerlukan identifikasi dengan kelompok eksternal.

Contoh asimilasi dapat kita lihat dalam berhubungan dengan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, misalnya anak muda sering menggunakan kata “sorry” daripada “maaf”.

Kesimpulan

Itulah pembahasan tentang – Akulturasi – Proses Perpaduan Dua Kebudayaan Yang Berbeda – tanpa kita sadari, segala proses akulturasi maupun asimilasi sudah berbaur dalam kesehariaan kita.