Pendidikan

Keistimewaan Selat Malaka di Jalur Perdagangan Laut

BantulMedia.comKeistimewaan Selat Malaka di Jalur Perdagangan Laut – Selat Malaka memegang peranan yang sangat penting bagi nusantara dan Indonesia dari zaman dahulu hingga sekarang.

Karena menjadi jalur perdagangan internasional pada masa Kerajaan Sriwijaya. Banyak kapal niaga dari negara lain masuk ke Indonesia dari berbagai negara. Tahukah Anda apa peran Selat Malaka?

Keistimewaan Selat Malaka di Jalur Perdagangan Laut

Keistimewaan Selat Malaka di Jalur Perdagangan Laut

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Selat Malaka merupakan penghubung utama antara Timur dan Barat.

Ada sekitar 400 pelabuhan dan 700 kapal yang bergantung di Selat Malaka karena merupakan jalur utama nusantara sejak awal peradaban manusia.

Sejak dulu di Selat Malaka sudah banyak pedagang dari berbagai negara. Salah satu pedagang dari Tamil, India, yang jumlahnya sangat banyak.

Sebagai penguasa Selat, Kerajaan Sriwijaya merasa berhak memungut pajak atas para pedagang yang melintasi Selat Malaka.

Karena pajak yang dikenakan terlalu tinggi, para pedagang melapor kepada raja Kerajaan Coke. Kemudian kerajaan Cola menyerang Sriwijaya dua kali, pada tahun 1017 dan 1025. Dampaknya membuat Sriwijaya lemah dan berbagai penguasa Selat Malaka bergantian.

Tidak lama setelah runtuhnya Sriwijaya, perdagangan pelayaran di Selat Malaka semakin ramai.

Mengutip dari buku Pelabuhan Kota Pasai di Jalur Sutra (1997), Selat Malaka telah menjadi jalur pelayaran dan kapal dagang internasional sejak Kerajaan Samudera Pasai.

Baca juga:

Inilah Selat Malaka, Rute Perdagangan Paling Padat di Dunia

Bahkan telah digunakan sejak abad pertama Masehi sebagai jalur pelayaran dan perdagangan antara India dan Cina bagian selatan serta bangsa-bangsa yang mendiami dataran Asia Tenggara, salah satunya di kepulauan Indonesia.

Peran Selat Malaka sebagai salah satu Jalur Sutra semakin diakui oleh berbagai bangsa di kawasan Asia Barat, Tenggara dan Timur. Bahkan ke negara-negara Eropa, meski tidak menggunakan Selat Malaka secara langsung.

Pertukaran budaya

Di tempat lain, Jalur Sutra tidak hanya melintasi pertukaran barang. Tapi ada juga pertukaran budaya.

Oleh karena itu, kehidupan masyarakat di daerah pesisir tampak lebih dinamis daripada dengan di daerah terpencil.

Karena mobilitas sosial yang terjadi di wilayah pesisir juga merupakan ibu kota kerajaan, maka pertumbuhan dan perkembangan dapat berlangsung lebih cepat dengan memanfaatkan transportasi air.

Baca juga:

5 Negara Yang Memprakarsai Terbentuknya Asean, Indonesia Ada

Letak Selat Malaka

Selat Malaka, berdasarkan Encyclopaedia Britannica (2015), merupakan jalur perairan yang menghubungkan Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan (Samudra Pasifik). Lokasinya membentang antara pulau Sumatera di Indonesia bagian barat dan semenanjung Malaysia dan Thailand bagian selatan.

Selat Malaka memiliki panjang 500 mil (800 kilometer) dan berbentuk corong, dengan lebar hanya 40 mil (65 kilometer) ke selatan dan memanjang ke utara sekitar 155 mil (250 kilometer).

Selat Malaka mendapatkan namanya dari pelabuhan perdagangan penting abad ke-16 dan ke-17 Melaka (sebelumnya Malaka) di pantai Melayu.

Menghubungkan Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan, Selat Malaka merupakan jalur laut terpendek antara India dan Cina.

Pada masa awal, Selat Malaka turut menentukan arah migrasi besar-besaran orang Asia melalui Kepulauan Melayu.

Secara berturut-turut Selat Malaka dikuasai oleh bangsa Arab, Portugis, Belanda dan Inggris. Singapura. Salah satu pelabuhan terpenting di dunia, terletak di ujung selatan selat.

Kesimpulan

Demikian penjelasan tentang – Keistimewaan Selat Malaka di Jalur Perdagangan Laut – semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan Anda.