Langsung ke konten utama

Archipelago Concept Menurut Bangsa Indonesia | Sebagai Penghubung Antar Daratan Di Indonesia

BantulMedia.com Archipelago Concept Menurut Bangsa Indonesia – Nusantara adalah pandangan, pandangan atau penglihatan panca indera.

Archipelago Concept Menurut Bangsa Indonesia

Archipelago Concept Menurut Bangsa Indonesia

Archipelago berasal dari bahasa Italia, nusantara, yang berakar dari kata archi yang berarti sangat penting, dan pelagos yang berarti laut atau wilayah laut.

Akar kata tersebut kemudian membentuk kata mawas, yang berarti “merenungkan”, “memeriksa”, atau “melihat”.

Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata Nusa yang terjepit di antara dua hal.

Nusantara sendiri digunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia serta antara benua Asia dan Australia.

Istilah kepulauan di kepulauan Indonesia berarti wilayah laut dengan pulau-pulau di dalamnya.

Nusantara kemudian berubah menjadi pulau-pulau tanpa menyebut unsur laut akibat penyerapan bahasa barat.

Jadi, nusantara adalah kepulauan atau gugusan pulau.

Berdasarkan Buku Modul Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan karya Elly Kusumawati dan Femmy Asdiana, kepulauan berarti pulau-pulau selalu merupakan satu kesatuan,

sedangkan unsur air atau lautan antar pulau berfungsi sebagai unsur penghubung bukan sebagai unsur pemisah.

Asal Usul Asas dan Wawasan Nusantara

Archipelago Concept Menurut Bangsa Indonesia – Asal usul asas dan wawasan nusantara ini pertama kali ditemukan di nusantara India.

Kata nusantara pertama kali digunakan oleh Johan Crawford dalam bukunya tahun 1820 yang berjudul The History of Indian Archipelago.

Kemudian kata Indian Archipelago diterjemahkan ke dalam bahasa Dutch Indian Archipelago, yang semula diartikan sebagai daerah dari Kepulauan Andaman sampai Marshanai.

Selain itu, dalam perkembangan hukum laut internasional terdapat beberapa konsepsi mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut, sebagai berikut:

Konsepsi Pemilikan dan Penggunaan Wilayah

  1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut bukan milik siapa-siapa.
  2. Res Cimmunis, yaitu bahwa laut adalah milik masyarakat dunia dan tidak dapat dimiliki oleh setiap negara.
  3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut bebas bagi semua bangsa.
  4. Mare Clausum (hak dan kekuasaan atas laut), yaitu bahwa hanya laut di sepanjang pantai yang dimiliki oleh suatu negara, sejauh dapat dikendalikan dari darat (pada waktu itu sekitar tiga mil).
  5. Prinsip Negara Kepulauan (Principle of an Archipelagic State) ini merupakan dasar dari Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut.

Saat ini, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Mengakui keinginan untuk menetapkan hukum laut dan samudera yang tertata.

Baca Juga : Pengaruh Positif dan Negatif Kemajuan IPTEK di Bidang Pendidikan

Kesimpulan

Demikian Ulasan Mengenai Archipelago Concept Menurut Bangsa Indonesia – Yang dirancang untuk memfasilitasi komunikasi internasional dan mempromosikan penggunaan laut dan samudera secara damai.

Selain itu, ada juga keinginan untuk menggunakan sumber daya alam secara adil dan efisien,

Melestarikan dan mempelajari kehidupan mereka untuk melindungi laut.

Jadi, kepulauan adalah pulau yang tidak memiliki unsur laut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gudeg Bromo Bu Tekluk: Nikmatnya Kuliner Di Sleman

Gudeg Bromo Bu Tekluk: Nikmatnya Kuliner di Sleman Gudeg Bromo Bu Tekluk merupakan salah satu kuliner legendaris di Sleman, Yogyakarta. Warung makan ini sudah berdiri sejak tahun 1960-an dan hingga kini masih ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner. Gudeg Bromo Bu Tekluk terkenal dengan cita rasanya yang khas dan gurih, serta menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Sejarah Gudeg Bromo Bu Tekluk Gudeg Bromo Bu Tekluk didirikan oleh seorang wanita bernama Tekluk pada tahun 1960-an. Tekluk memulai usahanya dengan berjualan gudeg di pasar tradisional. Namun, karena gudeg buatannya yang lezat, Tekluk akhirnya memutuskan untuk membuka warung makan sendiri. Warung makan Gudeg Bromo Bu Tekluk pertama kali dibuka di daerah Bromo, Sleman. Seiring berjalannya waktu, Gudeg Bromo Bu Tekluk semakin dikenal dan ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner. Bahkan, warung makan ini pernah dikunjungi oleh beberapa pejabat negara, termasuk Presiden Joko Widodo. Keunikan Gudeg Bromo Bu Tekluk Gudeg

Kamar Puspa Langka: Pengalaman Menginap 360° Di Puspa Jaya Backpacker

Kamar Puspa Langka: Pengalaman Menginap 360° di Puspa Jaya Backpacker Di tengah hiruk pikuk kota, tersembunyi sebuah tempat yang menawarkan pengalaman menginap yang unik dan tak terlupakan. Puspa Jaya Backpacker, sebuah hostel yang terletak di jantung kota Jakarta, menghadirkan Kamar Puspa Langka, sebuah kamar dengan pemandangan 360° yang memukau. Kamar Puspa Langka terletak di lantai paling atas Puspa Jaya Backpacker, dengan jendela-jendela besar yang mengelilingi seluruh ruangan. Dari jendela-jendela tersebut, Anda dapat menikmati pemandangan kota Jakarta yang menakjubkan, mulai dari gedung-gedung pencakar langit hingga lalu lintas yang ramai. Kamar Puspa Langka didesain dengan gaya minimalis dan modern, dengan perabotan yang sederhana namun nyaman. Kamar ini dilengkapi dengan tempat tidur double yang empuk, meja kerja, dan kamar mandi pribadi dengan shower. Selain pemandangannya yang menakjubkan, Kamar Puspa Langka juga menawarkan fasilitas-fasilitas yang lengkap. Di dalam kamar, te

KRAKAL BEACH: Surganya Para Peselancar Di Krakal Beach

KRAKAL BEACH: Surganya Para Peselancar di Krakal Beach Krakal Beach adalah pantai yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang besar dan menantang, sehingga menjadikannya sebagai salah satu spot selancar terbaik di Indonesia. Selain itu, Krakal Beach juga memiliki pemandangan yang indah dengan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih. Lokasi Krakal Beach Krakal Beach terletak di Desa Krakal, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk menuju ke Krakal Beach, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat mengikuti rute Jalan Yogya-Wonosari hingga sampai di Kecamatan Tanjungsari. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Desa Krakal. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda dapat naik bus jurusan Yogyakarta-Wonosari hingga sampai di Terminal Wonos