Langsung ke konten utama

Tingkatan Pendidikan Pada Zaman Penjajahan Belanda di Indonesia, Ini Penjelasannya

BantulMedia.comTingkatan Pendidikan Pada Zaman Penjajahan Belanda – Pendidikan di Indonesia saat ini sedang berkembang dan merata di berbagai daerah. Namun dulu, pada masa penjajahan Belanda, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengenyam pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Tingkatan Pendidikan Pada Zaman Penjajahan Belanda di Indonesia, Ini Penjelasannya

Tingkatan Pendidikan Pada Zaman Penjajahan Belanda

Pendidikan tinggi diberikan kepada anak-anak keturunan Belanda atau penduduk asli dari golongan bangsawan. Saat itu, banyak tokoh pendidikan di Indonesia yang memperjuangkan hak warga negara Indonesia atas pendidikan. Akhirnya, Belanda mengizinkan dan mendirikan sekolah umum untuk penduduk Indonesia.

Berikut beberapa sekolah pada masa penjajahan Belanda:

1. Eurospeesch Lagere School (ELS)

Eurospeesch Lagere School (ELS) sesuai dengan tingkat sekolah dasar.

Murid yang bisa sekolah di sini adalah keturunan Belanda, Eropa dan anak-anak bangsawan pribumi. Sekolah ini berlangsung selama tujuh tahun. ELS ini berdiri pada tahun 1817 dan menggunakan bahasa Belanda untuk bahan belajar. Awalnya, ELS hanya untuk keturunan Belanda, tetapi pada tahun 1903, penduduk asli dapat belajar di ELS.

2. Sekolah Tionghoa Belanda (HCS)

Baca juga:

Kewibawaan Peserta Didik | Persyaratan Pendidik Dan Kewibawaan Dalam Pendidikan

Didirikan pada tahun 1908 oleh pemerintah Belanda, HCS adalah sekolah dasar keturunan Tionghoa di Indonesia. Sama seperti ELS, pelatihannya berlangsung selama tujuh tahun dan menggunakan bahasa Belanda.

3. Sekolah Domestik Hollandsch (HIS)

HIS adalah sekolah dasar yang didirikan pada tahun 1914. Materi pelajarannya dalam bahasa Belanda.

Sekolah ini diperuntukan bagi penduduk asli keturunan bangsawan dan berkepribadian terkemuka.

Hollandsch Inlandsche School (HIS) juga merupakan sekolah dasar tujuh tahun.

4. Meer Uitgebreid Camp Onderwijs (MULO)

Sekolah ini setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pelatihan berlangsung selama tiga tahun. Lulusan ELS yang bersekolah di sini bisa belajar selama tiga tahun. Sedangkan sekolah lain belajar selama empat tahun.

Baca juga:

Inilah Peranan Sistem Pendidikan Nasional Sebagai Alat Integrasi Nasional

5. Sekolah Menengah Algemeene (AMS)

AMS itu seperti SMA atau SMA. Di Algemeene Middelbare School (AMS) siswa belajar selama tiga tahun.

6. Hoogere Burger School (HBS)

Sekolah HBS setara dengan Realschule. Murid-murid sekolah ini berasal dari Belanda, Eropa, Tionghoa, dan orang-orang Indonesia terkemukan. Sekolah ini ditempuh selama lima tahun. Habiskan lebih sedikit waktu di sekolah MULO dan AMS setelah pendidikan dasar.

7. Schakel School

Sekolah ini untuk masyarakat lokal di daerah tersebut. Dalam bahasa pengantar Belanda, lulusan ini disamakan dengan lulusan HIS.

Sebelum bersekolah di sini, penduduk asli harus bersekolah di sekolah umum setingkat desa selama 2 hingga 3 tahun. Jemaat kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Schakel selama lima tahun.

8. Sekolah Tot Opleiding Van Inlansche Artsen (STOVIA)

STOVIA adalah sekolah kedokteran bagi masyarakat Indonesia. Dokter Wahidin Soedirohoesodo belajar di STOVIA.

Semua calon dokter yang belajar di Stovia diharuskan tinggal di asrama dan mengenakan pakaian tradisional daerah tersebut.

Kesimpulan

Itulah tadi – Tingkatan Pendidikan Pada Zaman Penjajahan Belanda di Indonesia – semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda dalam hal kebangsaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gudeg Bromo Bu Tekluk: Nikmatnya Kuliner Di Sleman

Gudeg Bromo Bu Tekluk: Nikmatnya Kuliner di Sleman Gudeg Bromo Bu Tekluk merupakan salah satu kuliner legendaris di Sleman, Yogyakarta. Warung makan ini sudah berdiri sejak tahun 1960-an dan hingga kini masih ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner. Gudeg Bromo Bu Tekluk terkenal dengan cita rasanya yang khas dan gurih, serta menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Sejarah Gudeg Bromo Bu Tekluk Gudeg Bromo Bu Tekluk didirikan oleh seorang wanita bernama Tekluk pada tahun 1960-an. Tekluk memulai usahanya dengan berjualan gudeg di pasar tradisional. Namun, karena gudeg buatannya yang lezat, Tekluk akhirnya memutuskan untuk membuka warung makan sendiri. Warung makan Gudeg Bromo Bu Tekluk pertama kali dibuka di daerah Bromo, Sleman. Seiring berjalannya waktu, Gudeg Bromo Bu Tekluk semakin dikenal dan ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner. Bahkan, warung makan ini pernah dikunjungi oleh beberapa pejabat negara, termasuk Presiden Joko Widodo. Keunikan Gudeg Bromo Bu Tekluk Gudeg

Kamar Puspa Langka: Pengalaman Menginap 360° Di Puspa Jaya Backpacker

Kamar Puspa Langka: Pengalaman Menginap 360° di Puspa Jaya Backpacker Di tengah hiruk pikuk kota, tersembunyi sebuah tempat yang menawarkan pengalaman menginap yang unik dan tak terlupakan. Puspa Jaya Backpacker, sebuah hostel yang terletak di jantung kota Jakarta, menghadirkan Kamar Puspa Langka, sebuah kamar dengan pemandangan 360° yang memukau. Kamar Puspa Langka terletak di lantai paling atas Puspa Jaya Backpacker, dengan jendela-jendela besar yang mengelilingi seluruh ruangan. Dari jendela-jendela tersebut, Anda dapat menikmati pemandangan kota Jakarta yang menakjubkan, mulai dari gedung-gedung pencakar langit hingga lalu lintas yang ramai. Kamar Puspa Langka didesain dengan gaya minimalis dan modern, dengan perabotan yang sederhana namun nyaman. Kamar ini dilengkapi dengan tempat tidur double yang empuk, meja kerja, dan kamar mandi pribadi dengan shower. Selain pemandangannya yang menakjubkan, Kamar Puspa Langka juga menawarkan fasilitas-fasilitas yang lengkap. Di dalam kamar, te

KRAKAL BEACH: Surganya Para Peselancar Di Krakal Beach

KRAKAL BEACH: Surganya Para Peselancar di Krakal Beach Krakal Beach adalah pantai yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang besar dan menantang, sehingga menjadikannya sebagai salah satu spot selancar terbaik di Indonesia. Selain itu, Krakal Beach juga memiliki pemandangan yang indah dengan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih. Lokasi Krakal Beach Krakal Beach terletak di Desa Krakal, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk menuju ke Krakal Beach, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat mengikuti rute Jalan Yogya-Wonosari hingga sampai di Kecamatan Tanjungsari. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Desa Krakal. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda dapat naik bus jurusan Yogyakarta-Wonosari hingga sampai di Terminal Wonos